MAKALAH
DILATASI
Disusun Untuk
Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Geometri Transformasi
SEMESTER IV B
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDY S1
PENDIDIKAN MATEMATIKA

Oleh :
Shinta Shaputri
13250037
Umi Lailatul Azizah
13250047
Uswatun Khasanah
13250048
INSTITUT AGAMA ISLAM MA’ARIF (IAIM) NU
METRO-LAMPUNG
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Dilatasi
Sebelum kita
membahas definisi dilatasi ada baiknya kita melihat definisi transformasi
terlebih dahulu. Transformasi adalah aturan secara geometris yang dapat
menunjukkan bagaimana suatu titik atau bangun dapat berubah kedudukan dan
ukurannya berdasarkan rumus tertentu. Dilatasi pada umumnya merupakan
transformasi yang dapat mengubah ukuran suatu bangun.
Secara lengkapnya
dilatasi adalah suatu transformasi yang mengubah ukuran
(memperbesar
atau memperkecil) suatu bangun
tetapi tidak mengubah
bentuk bangunnya. Pada
dilatasi juga dikenal faktor skala dan titik pusat yang akan di bahas secara
lebih rinci pada pembahasan di bawah ini.
B.
Contoh
Dilatasi dalam Kehidupan Sehari–Hari
Penerapan
dilatasi banyak dijumpai dalam kehidupan sehari–hari. Dalam makalah ini kami
menyajikan beberapa contoh penerapan dilatasi dalam kehidupan sehari – hari
yaitu:
·
Penerapan pertama adalah pada mikroskop atau alat
pembesar. Gambar di bawah menunjukkan alat pembesar yang merupakan alat penting
di laboratorium foto. Alat ini digunakan untuk memperbesar foto dari negatifnya
(klisenya). Dengan menggerakkan film di depan lensa, memungkinkan untuk
mengubah ukuran foto yang dihasilkan.

·
Penerapankedua, Skala pada peta. Pada umumnya
skala peta bertuliskan 1 : 1000000 cm yang artinya jika skala pada peta 1 cm
maka pada kenyataannya berjarak 1000000 cm.
C.
Tafsiran
Geometri dari Dilatasi
Perkalian atau
dilatasi adalah suatu transformasi yang mengubah jarak titik-titik dengan
faktor pengali tertentu terhadap suatu titik tertentu. Faktor pengali tersebut
disebut faktor dilatasi atau faktor skala dan titik tertentu itu dinamakan
pusat dilatasi.
Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa suatu dilatasi ditentukan oleh:
1)
Faktor
skala (k), dan
Faktor skala (k) adalah perbandingan
antara jarak titik bayangan dari titik pusat dilatasi dan jarak titik benda
berkaitan dengan titik pusat dilatasi. Faktor skala (k) jua di definisikan
sebagai perbandingan antara panjang sisi tiap bayangan dan panjang sisi
yang berkaitan pada benda.
![]() |
Faktor skala k =
Contoh: sebuah segitiga ABC dengan titik A (1,2) B (2,3) dan C (3,1) mendapat dilatasi terhadap titik 0 dengan faktor skala 2. Tentukan koordinat bayangan titik-titik sudut segitiga ABC
Jawab :
Koordinat bayangan titik A, B dan C masing-masing adalah A1 (2,4), B1(4,6) dan
C’ (6,2)
Catatan :
Misal faktor skala k1 maka
Pada
dilatasi suatu bangun faktor K akan menentukan ukuran dan letak bangun
bayangan.
(I) Jika K
> 1, maka bangun bayangan diperbesar dan terletak sepihak terhadap pusat
dilatasi dan bangun semula.
(II) Jika 0
< K < 1, maka bangun bayangan diperkecil dan terletak sepihak terhadap
pusat dilatasi dan bangun semula.
(III) Jika
-1 < K < 0, maka bangun bayangan diperkecil dan terletak berlainan pihak
terhadap pusat dilatasi dan bangun semula.
(IV) Jika K < -1, maka bangun bayangan diperbesar
dan terletak berlainan terhadap pusat dilatasi dan bangun semula.
2)
Pusat
dilatasi
Jika yang
dilatasikan suatu bangun, maka dilatasi akan mengubah ukuran tanpa mengubah
bentuk bangun tersebut. Dilatasi yang berpusat di P dengan faktor skala k
dinotasikan dengan [P,k].
Sifat-sifat dilatasi antara lain:
a)
Jika k > 1, bangun bayangan diperbesar dan
terletak sepihak terhadap pusat dilatasi dan bangun semula.
b) Jika 0
< k < 1, bangun bayangan diperkecil dan terletak sepihak terhadap pusat
dilatasi dan bangun semula.
c)
Jika -1 < k < 0, bangun bayangan diperkecil
dan terletak tidak sepihak terhadap pusat dilatasi dan bangun semula.
d) Jika k
< -1, bangun bayangan diperbesar dan terletak tidak sepihak terhadap pusat
dilatasi dan bangun semula.
·
Dilatasi Terhadap Titik Pusat O (0,0)
Jika
titik P (x,y) didilatasikan terhadap titik pusat O (0,0) dengan faktor skala k,
maka bayangannya adalah P’ (x’,y’) dengan
x’
= kx dan y’ = ky
Secara
pemetaan dapat ditulis:
[O,k]
: P (x,y)
P’ (kx,ky)

Dengan
persamaan matriks, pemetaan diatas dapat ditulis:


Matriks
dinamakan matriks yang bersesuaian dengan
dilatasi [O,k].

Jika titik P(x,y) didilatasi terhadap titik pusat
O(0,0) dengan faktor skala K didapat bayangan titik P’(x’,y’).
Maka mempunyai posisi (x',y') dengan:
Maka mempunyai posisi (x',y') dengan:
(x',y')
= X’ = Kx
Y’ = Ky
·
Dilatasi Terhadap Titik Pusat A (a,b)
Jika
titik P (x,y) didilatasikan terhadap titik pusat A (a,b) dengan faktor skala k,
maka bayangannya adalah P’ (x’,y’) dengan
x’
– a = k (x – a) dan y’ – b = k (y – b)
Dengan
persamaan matriks, hubungan di atas dapat ditulis:



Jika titik P(x,y) didilatasikan
terhadap titik pusat A(a,b) dengan faktor skala K didapat bayangan titik
P’(x’,y’) maka:
X’ = a + K (x-a)
Y’ = b + K (y-b)
Y’ = b + K (y-b)
D.
Contoh
Soal Tentang Dilatasi
1.
ABCD adalah sebuah persegi dengan koordinat titik-titik sudut
A(1,1), B(2,1), C(2,2) dan D(1,2). Tentukan peta atau bayangan dari titik-titik
sudut persegi itu oleh dilatasi [O,2]!
Penyelesaiaan:
Peta atau bayangan titik-titik sudut
persegi oleh dilatasi [O,2]
Matriks yang bersesuaian dengan dilatasi
[0,2] adalah 

Peta atau bayangan dari titik sudut
persegi A(1,1), B(2,1), C(2,2) dan D(1,2) adalah

\ Jadi peta
dari titik-titik sudut ABCD adalah A’(2,2), B’(4,2), C’(4,4) dan D’(2,4)
2.
Titik A’(-16,24) merupakan bayangan dari titik A(
) yang didilatasikan
dengan pusat O(0,0) dan faktor skala -4. Koordinat titik A adalah...

Penyelesaian:


\ Jadi
titik A’(-16,24)
merupakan bayangan dari titik A(
) yang didilatasikan
dengan pusat O(0,0) dan faktor skala -4.

3.
Tentukan persamaan peta dari garis
oleh dilatasi terhadap pusat O(0,0) dengan
faktor skala 5!

Penyelesaian:


Sehingga diperoleh
dan
. Maka bayangannya adalah :





\ Jadi
peta dari dilatasi garis
terhadap pusat O(0,0) dengan faktor skala 5
adalah 


4.
Lingkaran
. Jika ditransformasikan
dengan dilatasi [O,4], persamaan bayangannya adalah...

Penyelesaiaan:


Sehingga diperoleh :
dan
. Maka bayangannya
adalah:






\ Jadi
bayangan lingkaran
yang didilatasi [O,4] adalah 


5.
Diketahui titik P(12,-5) dan A(-2,1). Bayangan titik P oleh
dilatasi
adalah...

Penyelesaian:
Titik P(12,-5) didilatasi [
. Artinya titik
P(12,-5) didilatasi [(-2,1),
, maka:





\ Jadi
bayangan Titik
P(12,-5) yang didilatasi [
adalahP’(5,-2).

6.
Bayangan titik P(-2,3) oleh dilatasi [O,k] adalah P’(4,-6)
sehingga bayangan titik Q(3,-2) oleh [O,4k] adalah...
Penyelesaian:
Titik P(-2,3) didilatasi [O,k] adalah
P’(4,-6)





Diperoleh nilai 

Sehingga mencari bayangan titik Q(3,-2)
oleh [O,4k] sama saja dengan mencari bayangan titik Q(3,-2) oleh [O,4(-2)] =
[O,-8], diperoleh:

Sehingga bayangan titik Q(3,-2) oleh
[O,4k] adalah Q’(-24,1}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar